Ketahanan Pangan Prioritas Utama Pembangunan
Palangka Raya, Dayak Pos
Ketahanan Pangan merupakan program
prioritas utama dan berperan sangat strategis bagi pembangunan, mengingat
bahwa pelaksanaan pembangunan nasional
tidak dapat dilaksanakan bila tidak mewujudkan ketahanan pangan terlebih
dahulu.
Dimana ketahanan pangan merupakan
keterkaitan dari tiga subsistem yakni ketersediaan pangan, distribusi pangan
dan konsumsi pangan. Secara umum pembangunan bidang pangan dalam system pangan
dan gizi dapat dilihat dari beberapa aspek antara lain dari sisi
produksi,ketersediaan, ekspor, impor, distribusi, harga konsumsi dan status
gizi masyarakat.
Demikian informasi yang patut menjadi catatan pada kegiatan
Sosialisasi Database Kethanan pangan tahun 2010 yang dilaksanakaqn Badan
Ketahanan Pangan Kalimantan Tengah (BKP Kalteng) pada Rabu (9/6) kemarin di
Ruang Rapat BKP Kalteng, dengan dihadiri 40 orang peserta dari Kantor/Badan
Ketahanan Pangan provinsi dan kabupaten/kota, serta pembicara/narasumber dari
Badan Ketahanan Pangan Pusat,Jakarta.
Selain itu ketersediaan data untuk
keberhasilan pembangunan ketahanan pangan juga merupakan keperluan mendasar
untuk digunakan sebagai tolok ukur dalam mengestimasi dan menilai keberhasilan
pembangunan ketahanan pangan serta memprediksi situasi ketahanan pangan sebagai
isyarat dini untuk upaya perbaikan. Untuk itu
peningkatan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) petugas database ketahanan
pangan dalam mensinergiskan laporan ketahanan antara kabupaten/kota, provinsi
dan pusat sangat diperlukan.
Dari pengamatan Dayak Pos peningkatan SDM bidang ketahanan pangan untuk
Kalimantan Tengah memang sangat diperlukan baik untuk tingkat aparatur maupun
di tingkat petani. Namun selama ini pembangunan SDM ketahanan pangan memang
masih belum optimal, Pemerintah provinsi dan kabupaten kota di Kalteng masih
belum optimal memprioritaskan peningkatan pembangunan SDM. Sebagaimana saat ini
khusus untuk Tenaga Penyuluh Pertanian Lapangan yang jumlahnya ribuan
orang, di tingkat provinsi kabupten/kota
masih belum memiliki lembaga yang
benar-benar permanen sebagai wadah bernaung, baik dari segi fasilitas maupun
penyediaan anggaran operasional. Bahkan sampai saat ini masih ada petugas
lapangan yang masih bernaung secara vertikal di lembaga pemerintah pusat. (dry)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar