Minggu, 29 April 2012

LUMBUNG PADI

JURUNG- adalah Lumbung
Padi khas Kabupaten  Lamandau, merupakan   ikon ketahanan
Pangan Provinsi  Kalimantan Tengah dan pada  Peringatan  
Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-31  tahun 2011  lalu telah
dijadikan sebagai LOGO. (foto: dok BKP)

PEPRIKA (Cabe Merah)

                                                                     
                              PEPRIKA (Cabe Merah Besar)

                          Jenis bahan pangan/sayur-sayuran  mengandung
                          vitamin C yang cukup tinggi. (foto : dok BKP)

Sabtu, 28 April 2012

P2KP



 Kepala Badan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Tengah (BKP Kalteng)-Ir. Efrensia  LP. Umbing saat melakukan monitoring Program Percepatan Konsumsi Pangan (P2KP) di  Sampit, Kanbupaten Kotawaringtin Timur (29/12/11)- foto: dok BKP

pangan


Gambar  1 :  
 Ubi Kayu (Singkong) salah satu sumber Karbohidrat, buah-buahan lokal dan Kue-kue/makanan    kecil  olahan dari bahan pangan lokal  non Beras/non Terigu 
(foto: dok BKP)

GEMADEMAPAN 2012


BKP Kalteng Laksanakan  Pertemuan Gemademapan 2012
Palangka Raya, Dayak Pos
          Pertemuan Gerakan Mandiri Desa Mandiri Pangan (Gema demapan) Selasa (27/3) kemarin  telah dibuka resmi oleh Kepala Badan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Tengah (BKP  Kalteng)-
Ir. Efrensia LP. Umbing yang diwakili Sekretaris BKP Kalteng-Ir. Bahrunada.
           Ketua Panitia Pelaksana-Aprianus Jaya,SP. dalam  Laporannya pada acara pembukaan  Pertemuan  yang bertempat di  Ruang Rapat BKP Kalteng ini,  melaporkan bahwa pertemuan ini dihadiri  para  Kepala Badan/Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten/kota serta para Penyuluh/ Petugas pendamping dan Lembaga Keuangan Desa (LKD) yang berjumlah 40 orang peserta, Sedangkan Nara sumber selain dari BKP Kalteng sendiri juga dari Badan Ketahanan Pangan Pusat dan Badan Kerawanan Pangan Pusat, Kementerian Pertanian. Dimana pada kesempatan ini Kepala Badan Kerawanan  Pangan-Tjuk Eko Hari Basuki langsung hadir sebagai nara sumber/pemateri dalam pertemuan ini.
           Selanjutnya  pada kesempatan ini, Kepala BKP Kalteng – Ir. Efrensia L.P. Umbing menyampaikan sambutan tertulis yang dibacakan Ir. Bahrunada, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan pembekalan bagi Penyuluh/Pendamping Desa Mandiri Pangan di Desa Reflikasi (desa sekitar yang menjadi  desa binaan desa mandiri pangan-red) dalam mendukung terwujudnya Desa Mandiri Pangan. Hal ini terkait dengan adanya moratorium Bansos Desa Reflikasi tahun 2012, sehingga  dengan adanya pertemuan ini  diharapkan  ada komitmen bersama untuk kelanjutan program, sinkronisasi dan sinergitas antara  pusat dan daerah dalam hal dukungan pembiayaan dari APBD provinsi dan kabupaten/kota untuk memfasilitasi dana Bansos Desa Reflikasi tahun2012 sebanyak 12 desa.
           “ Kegiatan ini kita harapkan akan dapat meningkatkan kemampuan Pendamping/Penyuluh, Pengurus LKD dalam merencanakan, mengorganisasi, melaksanakan pemberdayaan masyarakat, monitoring dan mengevaluasi kegiatan desa mandiri pangan serta meningkatkan pemahaman dan wawasan aparat pengelola kegiatan desa mandiri pangan dalam melakukan pembinaan kepada masyarakat sasaran.” demikian Efrensia L.P.Umbing
           Perlu diketahui bahwa Program Aksi desa mandiri pangan yang merupakan program percepatan pembangunan di wilayah pedesaan yang diluncurkan Kementerian Pertanian, sejak tahun 2006 sampai tahun 2012 BKP Kalteng telah melaksanakan program ini bagi  120 desa mandiri pangan dan  desa reflikasi. Dimana sebelumnya 70 desa merupakan desa rawan pangan. (dry)

Peta FSVA


Kementan RI Launching  Peta FSVA

Palangka Raya, Dayak Pos         
         Bertepatan peringatan puncak Peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) Ke XXXI tahun 2011 di Desa Moutong, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI) pekan lalu telah melakukan Launching  Food Security and Vulnerability Atlas-FSVA (Peluncuran Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan) Nasional untuk tahun 2010.    
          Menurut  Kepala Badan Ketahanan Pangan Kalimantan Tengah-Ir. Effrensia LP. Umbing   melalui  Kepala Sub  Bidang  Pengendalian  Kerawanan Pangan-Ir.Dardi ( Mewakili Kepala Bidang Kerawanan Pangan)  bahwa  FSVA   yang  diluncurkan  tersebut   merupakan   hasil kerjasama BKP,   Kementerian    Pertanian RI dengan pihak World Food Programme (WFP) dan 14  dari 33 provinsi dimana Kalimantan Tengah salah satunya yang masuk dalam program dimaksud.
         “ Perlu diketahui bahwa  Peta Ketahanan dan  Kerentanan Pangan sebelumnya peta tahun 2009 juga telah dilaunching, namun itu hanya berbasis data sampai  pada tingkat kabupaten /kota. Sedang untuk Peta tahun 2010 basis data sudah sampai di tingkat kecamatan.” Ujar Dardi yang juga terlibat langsung  dari BKP Provinsi Kalimantan Tengah dalam proses input data untuk penyusunan dan finalisasi FSVA Nasional di BKP Pusat beberapa waktu lalu.
           Ditambahkan,  untuk ke depannya Peta yang sama namun  berbasis data sampai ditingkat pedesaan dalam pertemuan di Bandung beberapa waktu lalu Pemerintah Pusat melalui BKP, Kementan RI mengharapkan agar  pihak kabupaten/kota juga terlibat langsung atau bekerjasama dengan Pemerintah provinsi untuk memprogramkan Peta FSVA sampai berbasisw di tingkat pedesaan. Mengingat Peta dimaksud sangat bermanfaat dan khusus  untuk Kalteng juga sangat  berkaitan dengan tindak lanjut   Instruksi Presiden  RI nomor 1 tahun 2010 dan Peraturan Daerah nomor 1 tahun2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kalteng 2011-2015.  
Adapun 14 Provinsi yang telah masuk dalam FSVA Kementan RI tahun 2010 ini adalah Provinsi Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Lampung, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Maluku, Aceh, Gorontalo, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Masih menurut Ir. Dardi bahwa FSVA  sangat bermanfaat guna mendukung RPJM  2011-2015 khususnya bagi 14 provinsi yang masuk dalam program ini. Dimana Peta ini memuat berbagai aspek antara lain Ketersediaan Pangan yang terkait produksi, rasio konsumsi normatif dan tantangan utama pemenuhan kecukupan pangan. Terkait pula  akses terhadap pangan, pemanfaatan pangan  serta kerentanan terhadap kerawanan pangan.

FSVA Kalteng                        
Khusus untuk Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah  melalui  BKP Kalteng Peta FSVA  juga telah disusun dan telah ditanda tangani Gubernur Kalteng - A. Teras Narang . Dimana dalam Sambutan Gubernur Kalteng pada halaman pembuka FSVA  Kalteng  yang memuat Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan 13 Kabupen dan 114 kecamatan yang memuat hasil analisis dari berbagai indikator yang terkait ketahanan pangan itu ,Gubernur  mengharapkan  agar Peta ini dapat dijadikan sebagai referensi bagi instansi terkait, Bupati beserta jajarannya.
Selain itu Gubernur Kalteng mengharapkan agar FSVA ini dapat pula digunakan sebagai  Early Warning System (Peringatan dini) terhadap indikasi adanya kejadian rawan pangan suatu wilayah, sehingga pemegang  kebijakan dapat mensinergikan sumber daya yang dimiliki untuk mengambil langkah-langkah yang cepat dalam penanggulangan kejadian rawan pangan.
               Membaca Peta FSVA Kalteng,  Dayak Pos mencatat bahwa  Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan Kalteng ini memang cukup memberi informasi penting terkait  ketahanan pangan dan kerentanan terhadap resiko  rawan  pangan.  Dimana PSVA Kalteng ini memuat Peta Komposit yang menjelaskan kerentanan terhadap kerawanan pangan sampai di tingkat kecamatan yang diakibatkan kondisi dari berbagai dimensi kerawanan pangan. Pembuatan Peta dilakukan dengan metode  Principal Component Analysis (Analisis   Komponen Utama) dan Cluster Analysis (Analisis Kelompok), yang kemudian   dikelompokan dalam 6 warna Skala  prioritas ( mulai Merah Tua, Merah, Merah muda hingga  hijau tua).
         Dalam FSVA Kalteng tahun 2010 ini, ada 8 kecamatan masuk dalam  skala  prioritas 1 dengan tingkat kerentanan  tinggi dengan resiko kerawanan pangan cukup besar, 23 kecamatan masuk dalam prioritas 2, 20 kecamatan prioritas 3, ada 30 kecamatan masuk pada skala prioritas 4 dan  prioritas 5 ada 19 kecamatan serta 14 kecamatan lainnya menempati prioritas 6 (warna Hijau tua) meskipun tidak berarti semua penduduknya tahan pangan namun tingkat  resiko kerawanan pangan lebih kecil dibandingkan prioritas 1.
        Lebih penting lagi PSVA ini ternyata juga memuat  Karateristik dari masing-masing wilayah prioritas serta bagaimana strategi dan cara penanganan bila terjadi kerawanan pangan terjadi. (dry).  

Ketahanan Pangan Prioritas


Ketahanan Pangan Prioritas Utama Pembangunan
Palangka Raya, Dayak Pos
      Ketahanan Pangan merupakan program prioritas utama dan berperan sangat strategis bagi pembangunan, mengingat bahwa  pelaksanaan pembangunan nasional tidak dapat dilaksanakan bila tidak mewujudkan ketahanan pangan terlebih dahulu.
      Dimana ketahanan pangan merupakan keterkaitan dari tiga subsistem yakni ketersediaan pangan, distribusi pangan dan konsumsi pangan. Secara umum pembangunan bidang pangan dalam system pangan dan gizi dapat dilihat dari beberapa aspek antara lain dari sisi produksi,ketersediaan, ekspor, impor, distribusi, harga konsumsi dan status gizi masyarakat.
       Demikian informasi  yang patut menjadi catatan pada kegiatan Sosialisasi Database Kethanan pangan tahun 2010 yang dilaksanakaqn Badan Ketahanan Pangan Kalimantan Tengah (BKP Kalteng) pada Rabu (9/6) kemarin di Ruang Rapat BKP Kalteng, dengan dihadiri 40 orang peserta dari Kantor/Badan Ketahanan Pangan provinsi dan kabupaten/kota, serta pembicara/narasumber dari Badan Ketahanan Pangan Pusat,Jakarta.
      Selain itu ketersediaan data untuk keberhasilan pembangunan ketahanan pangan juga merupakan keperluan mendasar untuk digunakan sebagai tolok ukur dalam mengestimasi dan menilai keberhasilan pembangunan ketahanan pangan serta memprediksi situasi ketahanan pangan sebagai isyarat dini untuk upaya perbaikan. Untuk itu  peningkatan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) petugas database ketahanan pangan dalam mensinergiskan laporan ketahanan antara kabupaten/kota, provinsi dan pusat sangat diperlukan.
Dari pengamatan Dayak Pos peningkatan SDM bidang ketahanan pangan untuk Kalimantan Tengah memang sangat diperlukan baik untuk tingkat aparatur maupun di tingkat petani. Namun selama ini pembangunan SDM ketahanan pangan memang masih belum optimal, Pemerintah provinsi dan kabupaten kota di Kalteng masih belum optimal memprioritaskan peningkatan pembangunan SDM. Sebagaimana saat ini khusus untuk Tenaga Penyuluh Pertanian Lapangan yang jumlahnya ribuan orang,  di tingkat provinsi kabupten/kota masih  belum memiliki lembaga yang benar-benar permanen sebagai wadah bernaung, baik dari segi fasilitas maupun penyediaan anggaran operasional. Bahkan sampai saat ini masih ada petugas lapangan yang masih bernaung secara vertikal di lembaga pemerintah pusat. (dry)

"Siapa Menguasai Pangan. dia menguasai Dunia" !!




Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah 
BADAN KETAHANAN PANGAN
Jalan Willem AS. No. 9 Palangka Raya-73111

-------------------------------------------------------------------------------------------------
    “Siapa menguasai Pangan, dia menguasai Dunia” !!